Press "Enter" to skip to content

Hadapi Purna Tambang PT Vale, Kesehatan dan Pendidikan Perlu Jadi Perhatian

MALILIPOS.COM – Berbagai masalah dikhawatirkan bisa timbul jika purna tambang PT Vale tidak dipersiapkan dengan baik, diantaranya adalah aspek kesehatan masyarakat di sekitar tambang.

Hal tersebut dikatakan Prof. drg. Mansjur Natsir, Ph.D, Ketua Umum Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT) pada diskusi daring yang diselenggarakan oleh The Sawerigading Institute, Jumat (10/07/2020) lalu.

Ancaman terbesar adalah munculnya penyakit kanker sebagai dampak dari limbah hasil penambangan,” ungkapnya menanggapi Rencana Purna Tambang yang dibahas oleh Sawedi Muhammad, narasumber utama dalam diskusi tersebut.

Untuk diketahui, nikel merupakan salah satu penyebab kanker paru-paru. Derivat limbah tambang lain juga dapat menginisiasi kanker pada kulit dan sejumlah organ lainnya.

BACA:  Ini 4 Catatan Penting untuk Renegosiasi Perpanjangan Izin Tambang PT Vale

Menurut Prof Mansjur, persoalan purna tambang PT Vale memang sudah seharusnya dibahas dengan seksama dan dipersiapkan dengan rencana yang lebih baik.

Pasalnya, dampak yang bisa timbul bukan hanya di wilayah Sorowako saja, melainkan juga secara keseluruhan di Luwu Timur.

Kalau kita diberi kesempatan, kita bisa teliti dampak penambangan nikel ini, khususnya penyakit kanker paru-paru yang dialami masyarakat Luwu Timur, bahkan mulai dari daerah Burau,” jelas mantan Dekan Kedokteran Gigi Unhas itu.

Selain menyinggung aspek kesehatan, Professor Bidang Ilmu Kepakaran Ordonansi itu juga menyebut pentingnya memfasilitasi pendidikan untuk masyarakat setempat.

Setiap tahun harus ada beasiswa pendidikan bagi putera-puteri dari setiap Kecamatan di Luwu Timur, kalau perlu hingga ke luar negeri dan itu dibiayai oleh PT Vale,” jelasnya.

BACA:  The Sawerigading Institute: Selamat Kepada Prof Andalan!

Dengan demikian, tambah Prof Mansjur, ketika tambang PT Vale telah berhenti beroperasi, masyarakat di daerah ini bisa lebih siap menghadapinya.

Diketahui, diskusi yang mengangkat tema Gerakan Sosial di Lingkar Tambang: Politik Perlawanan Masyarakat Asli Sorowako Terhadap PT INCO (Vale) itu menghadirkan narasumber utama Dr Sawedi Muhammad yang membahas hasil riset disertasi doktoralnya.

Diskusi yang dipandu Direktur The Sawerigading Institute Asri Tadda itu juga menghadirkan Prof Jasruddin (Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo), Prof Kathryn Robinson dari Australian National University dan Andi Baso (Pendiri KWAS) sebagai penanggap.

Tampak hadir sejumlah tokoh masyarakat Luwu Timur, diantaranya Ir Majid Tahir (mantan anggota DPRD Sulsel), Andi Yayath Pangerang, Andi Endhi (mantan anggota DPRD Luwu Timur), Prof Muhammad Ali (Pascasarjana Unhas), Bata Manurun (Ketua AMAN Tana Luwu) dan banyak lainnya.

BACA:  PP IPMALUTIM dan The Sawerigading Institute Gelar Lomba Menulis Esai Lawan COVID-19

Berikut kutipan audio tanggapan Prof Mansjur Natsir.