Press "Enter" to skip to content

APD Terbatas, Nakes di PKM Luwu Timur Rentan Terinfeksi Corona

MALILIPOS.COM – Puluhan tenaga kesehatan di Kabupaten Luwu Timur dilaporkan terkonfirmasi positif Corona (Covid-19). Sebagian besar dari mereka bertugas di RSUD I Lagaligo Wotu.

Sebelumnya, pada Jumat (22/05/2020) lalu, MaliliPos.com memberitakan tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19 di Luwu Timur berjumlah 51 orang.

Selain di rumah sakit, beberapa tenaga kesehatan yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di Luwu Timur juga dilaporkan positif Covid-19.

Kalau di PKM sudah ada sekitar 10 nakes yang positif,” ungkap Muhlis Katili, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Luwu Timur ketika dihubungi MaliliPos.com, Selasa (26/05/2020) malam.

Dalam laporan terbaru perkembangan kasus Covid-19 di Luwu Timur per tanggal 26 Mei 2020 disebutkan, ada penambahan 30 kasus positif Covid-19 setelah hasil swab test diterima dari laboratorium Makassar.

BACA:  Kisruh Soal Pernyataan Plt Kadiskes Luwu Timur, Asri Tadda: Sebaiknya Beliau Minta Maaf ke Publik

Dari 30 yang positif, 15 orang diantaranya berasal dari Wotu, 2 dari Kecamatan Burau, 7 Kecamatan Tomoni, 2 di Mangkutana, 1 Malili, 2 Wasuponda dan 1 dari Kecamatan Towuti.

Muhlis menyebutkan, dari 15 kasus positif di Kecamatan Wotu, 7 orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan dan petugas di PKM Wotu.

Perawat 3, Bidan 2, Laboran 1 dan CS 1 orang. Sebelumnya sudah ada juga (yang positif Covid di PKM Wotu),” kata Muhlis.

APD di PKM Terbatas

Sebelumnya, dalam status di akun Facebook miliknya, Muhlis mengungkap fakta bahwa sebagian tenaga kesehatan hanya mendapatkan 1 set alat pelindung diri (APD).

Hal ini diketahuinya setelah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran PPNI Luwu Timur kemarin (26/05).

Sebagian tenaga kesehatan hanya mendapatkan 1 set APD sehingga untuk mengakalinya mereka lakukan sistem pakai-cuci-pakai-cuci. Sebagian lagi membeli APD sendiri,” tulisnya.

BACA:  Tuntut 2 Hal Ini, Pemuda dan Mahasiswa Wotu Demonstrasi di Kantor Bupati Lutim

Dikonfirmasi soal ini, Muhlis menjelaskan bahwa kelangkaan APD terjadi di sejumlah PKM, bukan di RSUD I Lagaligo.

Kalau RS cukup APD, tapi kalau di PKM masih terbatas,” ujarnya.

Karena itu, menurut Muhlis, Bupati Luwu Timur harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap upaya-upaya yang sudah dilakukan tim TGT Covid-19.

Bukan salah virus menyerang, tapi salah kita tidak melakukan perlindungan optimal. Selain terus berdoa, harapan dana 35 Milyar bisa cair secepatnya dan pemanfaatannya tepat sasaran,” tulis Muhlis di Facebooknya.

Meski prihatin dengan kondisi saat ini, Muhlis tetap memberikan kabar baik.

Mereka yang dinyatakan positif sudah ada yang sembuh. Kalaupun yang masih isolasi sejauh ini tidak ada gejala,” tambahnya.

Dikelola PKM

Dihubungi terpisah pada Rabu (27/05/2020) pagi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur dr. Rosmini Pandin mengatakan bahwa dirinya belum mendengar ada keluhan minimnya APD di sejumlah PKM di Luwu Timur.

BACA:  Kisruh Soal Pernyataan Plt Kadiskes Luwu Timur, Asri Tadda: Sebaiknya Beliau Minta Maaf ke Publik

Belum ada (laporan) yang masuk ke kami,” kata Rosmini melalui pesan Whats’App (WA) ke MaliliPos.com.

Mantan Direktur RSUD I Lagaligo ini menjelaskan bahwa PKM sebenarnya mengelola keuangannya sendiri sehingga bisa menganggarkan pengadaan atau pembelian APD.

(APD) ada di posko, juga ada di Dinkes. Mereka PKM kelola keuangan masing-masing,” jelasnya.

Rosmini menambahkan, selama ini APD di PKM selalu disuplai dari Posko TGTPP Covid-19 maupun dari Dinkes Luwu Timur.

Selama ini disupply, (baik) dari posko (maupun) dari Dinkes, dan juga ada di anggaran mereka masing-masing,” tutupnya.

Reporter: Asta Qauliyah 
Editor: Tim Redaksi