Press "Enter" to skip to content

Tuntut 2 Hal Ini, Pemuda dan Mahasiswa Wotu Demonstrasi di Kantor Bupati Lutim

MALILIPOS.COM – Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, puluhan pemuda dan mahasiswa Wotu menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (10/08/2020) siang.

Mereka menuntut tranparansi penggunaan dana Covid-19 di Luwu Timur dan mengusut tuntas pembangunan kantor Camat Wotu yang hingga kini belum selesai.

Karena itu, Muhammad Rijal selaku Jendral Lapangan aksi meminta pertanggungjawaban Bupati Luwu Timur terkait kedua tuntutan tersebut.

Kami beri waktu ke pemerintah daerah 1 kali 24 jam, untuk memberikan ke kami data pembelanjaan dana Covid-19 serta realisasi proyek kantor camat. Kalau tidak, kami akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar,” tegasnya.

BACA:  Kisruh Soal Pernyataan Plt Kadiskes Luwu Timur, Asri Tadda: Sebaiknya Beliau Minta Maaf ke Publik

Aksi Unjuk Rasa Pemuda Mahasiswa Wotu

Melansir InputRakyat.co.id, para demonstran akhirnya diterima oleh Asisten Pemerintahan Dohri Ashari, Kepala Dinas PUPR Senfri Octavianus, Kepala BPBD Muhammad Zabur dan Kepala Dinas Kesehatan Rosmini Pandin, mewakili Bupati Luwu Timur.

Dalam penjelasannya, Kadis PUPR Senfri Octavianus mengatakan, volume pekerjaan proyek pembangunan kantor Camat Wotu sudah mencapai 92 persen.

Yang kami bayarkan ke rekanan hanya 72 persen. Perusahaan ini sudah kami denda, bahkan sudah di blacklist lantaran tidak merampungkan pekerjaannya disisa perpanjangan waktu yang diberikan,” jelasnya.

Sementara terkait penggunaan dana Covid-19, Kadis Kesehatan Luwu Timur dr Rosmini Pandin menjelaskan, bahwa tidak semua anggaran Covid-19 sebesar Rp 35 M itu digunakan.

BACA:  APD Terbatas, Nakes di PKM Luwu Timur Rentan Terinfeksi Corona

Yang kami gunakan hanya Rp 130 juta lebih, diperuntukkan bagi kegiatan monitoring, evaluasi dan lain-lain. Untuk Puskesmas sebesar Rp 200 juta per Puskesmas,” ungkap dia.

Senada pernyataan kedua Kadis tersebut, Kepala BPBD Lutim Muhammad Zabur membeberkan, dana Covid-19 tersimpan di Kas Daerah (Kasda).

Tidak semua kami tarik, hanya sesuai keperluan,” ujarnya.

Dana tersebut terbagi di beberapa dinas seperti Dinas Kesehatan, Disdagkop-UKM, Dinas Sosial, RSUD I Lagaligo, dan Puskesmas se-Luwu Timur.

Tidak banyak dana ini kami belanjakan, karena banyak bantuan dari luar seperti PT. Vale Indonesia yang menyiapkan alat rapid test, APD dan sebagainya. Bahkan sampai saat ini masih banyak alat rapid test di Vale tersimpan,” tambah Zabur yang juga Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Luwu Timur.

Kontributor: Devi Trisnawati
Editor: Tim Redaksi