Press "Enter" to skip to content

Dari Pemuda dan Oleh Pemuda, Untuk Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh: Edhen Thamrin
Siswa SMA Negeri 1 Luwu

Tahun 2020 telah menjadi momentum segenap problematika yang terjadi di negeri kita. Sederet musibah ataupun bencana telah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah banjir yang terjadi pada beberapa kota di Jabodetabek di bulan Januari lalu.

Tak berhenti sampai disitu kembali lagi negeri kita dihantam oleh pandemi COVID 19. Sebuah virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China.

Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan. Pandemi COVID-19 ini dipastikan telah menyebar ke Indonesia pada 2 Maret 2020 dan terus mengalami peningkatan secara signifikan hingga saat ini.

Tercatat pada tanggal  26  April,  2020  jumlah  kasus  yang  dinyatakan  positif  yakni  8.882  jiwa. Kondisi ini tentu saja tidak boleh disepelekan, karena hanya ada beberapa penyakit sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi. Akan tetapi, berdasarkan realita yang ada masih banyak masyarakat diluar sana yang seolah-olah tak mau tahu dan bahkan menyepelekan pandemi ini.

Satu hal yang harus kita sadari bahwa keberadaan virus ini bukan hanya menimbulkan korban jiwa melainkan dampak yang sangat serius di bidang perekonomian   dunia   maupun   Indonesia.   Dimana,   banyak   orang-orang  yang kehilangan pekerjaan. Sehingga,  mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.

BACA:  Kontribusi Pemuda Indonesia di Bidang Pertanian dalam Menghadapi Gelombang Krisis Akibat Pandemi Covid-19

Dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, tentu saja bukan hanya tanggung jawab para tenaga medis yang saat ini berada di garda terdepan, bukan pula hanya peran pemerintah yang sibuk menentukan kebijakan yang tepat pada kondisi saat ini, melainkan seluruh elemen masyarakat haruslah ikut berperan aktif dalam mengahadapi masa pandemi ini. Khususnya para pemuda yang hanya tinggal di rumah.

Keikutsertaan pemuda dalam menghadapi pandemi ini tentu saja akan memberikan dampak yang besar dalam pemutusan rantai penyebaran COVID-19. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di Indonesia didominasi oleh para kaum muda.  Sehingga,  peran  pemuda  dengan  tetap  tinggal  di  rumah  tentu  sangat membantu bangsa kita agar dapat terbebas dari pandemi ini.

Namun, hal yang harus digaris bawahi bahwa “di rumah saja” bukan berarti kita hanya tinggal diam di rumah ataupun tidur sepanjang hari, melainkan ada banyak hal-hal positif yang dapat kita lakukan selama di rumah, seperti dengan meningkatkan budaya literasi kita melalui pemanfaatan media yang berbasis teknologi. Karena sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa telah terjadi degradasi minat baca masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu sebagai pemuda kita harus memanfaatkan waktu selama di rumah untuk membaca sehingga dapat menambah wawasan kita, karena sebagai kaum muda, kita nantinya akan menjadi penerus bahkan menjadi pemimpin untuk bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Memang seorang kutu buku tidak selamanya akan menjadi seorang pemimpin tapi sebagai calon pemimpin kita haruslah menjadi kutu buku.

BACA:  Optimalisasi SPI dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Tanah Luwu Raya

Bukan hanya membaca yang dapat kita lakukan di rumah, kita juga dapat melakukan hal positif dengan memanfaatkan media social,  pemanfaatan media social ini dapat kita lakukan karena kita sebagai pemuda yang berada di era revolusi  4.0,  yang  dibekali  dengan  kemajuan  teknologi  dan  tentunya  kita  sudah paham dengan manfaat teknologi,

Oleh karena itu walaupun kita tetap tinggal di rumah,kita dapat membantu pemerintah secara tidak langsung menangani COVID- 19 ini dengan apa yang kita miliki,yaitu dengan menyebarkan informasi yang valid.

Pada saat pandemi ini sangat banyak informasi HOAX yang beredar di social media seputar viruas corona yang semakin tak terbendung. Banyaknya informasi HOAX yang beredar akan membuat masyarakat semakin panik dan tidak tenang sehingga pemerintah akan sangat kesulitan dalam proses penanganan COVID-19 ini. Untuk itu, sebagai seorang pemuda kita harus menjadi filterasi informasi yang bijak bagi masyarakat.

Dalam hal ini, ketika kita memperoleh suatu informasi seharusnya kita membaca dengan seksama berita yang ada kemudian mengecek portal media dari berita yang diperoleh, serta mengecek kebenaran berita sebelum menyebarluaskannya.

BACA:  Kontribusi Pemuda Indonesia di Bidang Pertanian dalam Menghadapi Gelombang Krisis Akibat Pandemi Covid-19

Selain membantu pencegahan penyebaran berita HOAX, kita juga bisa memanfaatkan social media dengan melakukan open donasi. Dengan begitu,  akan banyak masyarakat kalangan atas yang terketuk hatinya untuk ikut berdonasi.

Sehingga, kita dapat menggunakan hasil dana tersebut untuk membantu dan melindungi banyak orang yang terdampak COVID-19 ini. Baik berupa APD untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan maupun paket sembako bagi kalangan masyarakat menengah kebawah.

Oleh karenanya, dengan hadirnya peran pemuda di tengah pandemi COVID- 19 ini, tentu dapat meringankan beban pemerintah dalam penanganan COVID-19. Karena sejatinya, pemuda adalah calon pemimpin bangsa Indonesia kedepannya.

Hari ini bukan lagi waktunya untuk saling mengkritik,  saling membuli dan saling menjatuhkan antar sesama. Melainkan hari ini, adalah waktu dimana kita saling merangkul,  bahu-membahu,  dan  saling  melindungi  antar  satu  sama  lain.

Sebagai pemuda,  kita memiliki kecepatan,  ketangguhan,  kecerdasan serta jejaring untuk menginisiasi inovasi berbasis teknologi sehingga kita dapat memberikan berbagai hal positif untuk Indonesia di tengah pendemi COVID-19 ini. []

*Artikel ini meraih Juara Harapan 1 pada Lomba Penulisan Esai se-Luwu Raya yang diselenggarakan oleh Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Negeri Makassar (IPMIL RAYA UNM). Follow Instagram IPMIL RAYA UNM di @ipmilraya_unm