Press "Enter" to skip to content

Kabar Duka, Ketua Dewan Adat Padoe Pusat Masarati Lamaindi Meninggal Dunia

Makassar, MALILIPOS.COM – Kabar duka menerpa masyarakat suku adat Padoe.

Ketua Dewan Adat Padoe Pusat Masarati Lamaindi (82) meninggal dunia setelah menjalani perawatan singkat di PCC RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Rabu 3 Januari 2024.

Kepastian mengenai hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Dewan Adat Padoe Pusat Ameria Sinta yang juga masih kerabat almarhum.

“Telah meninggal dunia Ketua Dewan Adat Padoe Pusat Wasuponda, Bapak Masarati Lamaindi, pada jam 10.47 malam ini, di RS PCC Wahidin Makassar,” demikian bunyi pesan Ameria yang diterima oleh MaliliPos.com via WhatsApp (WA).

Menurut Ameria, almarhum akan diberangkatkan ke kampung halaman untuk dikebumikan secara adat di Tabarano, Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur pada Kamis (04/01) pagi.

Ameria Sinta dan Masarati Lamaindi
Ameria Sinta dan alm. Masarati Lamaindi (Foto: Ist)

Masarati Lamaindi lahir di Tabarano pada tanggal 19 September 1942. Almarhum pernah menjadi karyawan PT Inco dari tahun 1969 dan pensiun pada tahun 1988. Ia juga menjadi Ketua Kelompok Tani Organik Padoe dari tahun 2021 hingga Juni 2023.

“Sebelum menjadi Ketua Dewan Adat Pusat, almarhum Masarati dikenal sebagai Mia Mosu’o, anggota Dewan Adat Padoe yang tugasnya melakukan peminangan dan perkawinan adat,” jelas Ameria.

Sebagai kerabat dekat sekaligus Sekretaris Dewan Adat Padoe Pusat, Ameria memiliki segudang kenangan bersama almarhum.

“Saya sangat terkesan dengan ketegasan beliau dalam melaksanakan tugasnya. Tidak panjang (masa baktinya) tetapi kharismanya luar biasa,” kenangnya.

Ameria menuturkan, selama kepemimpinan Masarati, Dewan Adat Padoe Pusat mengalami banyak kemajuan. Ketegasan dan sikap disiplin almarhum adalah hal yang sulit terlupakan oleh Ameria.

“Kalau beliau memberikan wejangan atau penjelasan mengenai arti dan makna materi dalam peminangan dan perkawinana adat Padoe, kata-kata terakhirnya yang selalu terucap adalah, “sampai di sini, saya tidak akan mengatakannya kembali”,” kisahnya.

Kepergian Masarati yang telah meninggalkan banyak kenangan, adalah kehilangan bagi Ameria dan masyarakat adat Padoe yang banyak bermukim di wilayah timur Kabupaten Luwu Timur.

“Saya merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau, rasanya seperti anak ayam yang kehilangan induknya,” ungkap Ameria tak kuasa menyembunyikan kesedihan.

Dari informasi yang diterima MaliliPos.com, Masarati Lamaindi menikah dengan Sukaria Labaro (alm) dan dikaruniai tiga orang anak, yakni Juriman Lamaindi (alm), Ribson Dedy Lamaindi dan Erick Christian Lamaindi.

Selamat jalan, Om Masarati! (*)