Press "Enter" to skip to content

Putra Wotu Pendekar Lingkungan itu Tutup Usia

Makassar, MALILPOS.COM – Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Luwu Timur kembali kehilangan seorang putera terbaiknya.

Adalah Prof Muslimin Mustafa, guru besar ilmu tanah Universitas Hasanuddin kelahiran Wotu 17 November 1943, tutup usia pada Sabtu, 10 Juni 2023 di Makassar.

Prof Muslimin adalah putera dari Sitappa, salah seorang korban dari peristiwa pembantaian 40.000 jiwa oleh pasukan Westerling.

Sejak muda, ia bertekad kuat untuk bersekolah setinggi mungkin hingga akhirnya berhasil mencapai gelar Profesor.

Saat kuliah di Fakultas Pertanian Unhas pada tahun 60-an, almarhum pernah ‘nyambi’ sebagai guru di SMAN 2 Makassar.

“Ia sempat beberapa saat tinggal di Asrama Kijang,” kenang Majid Tahir, tokoh senior Luwu Timur di Makassar.

Prof Muslimin adalah alumni pertama Fakultas Pertanian Unhas tahun 1969. Gelar Master Science (M.Sc) dan Doktornya dicapai di Jepang tahun 1976.

Sebagai dosen, Muslimin sempat menjabat Dekan Fakultas Pertanian Unhas selama 2 Periode.

Ia juga pernah didaulat sebagai Ketua Senat Guru Besar Unhas.

Dalam pidatonya di Dies Natalis dan Wisuda alumni Unhas 10 September 1980, Menteri Lingkungan Hidup Prof Emil Salim memperkenalkan Muslimin Mustafa sebagai “pendekar lingkungan di kawasan Timur Indonesia”.

Semasa hidupnya, almarhum aktif di paguyuban Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) dan IPD-KKL yang mendirikan Unanda sebagai Wakil Ketua.

Prof Muslimin juga adalah Ketua Komite Pembentukan Provinsi Luwu di awal tahun 2000 yang sempat melakukan deklarasi di 3 ibukota Kabupaten dan Kota di Tana Luwu.

“Sayangnya (Provinsi Luwu Raya) belum sempat jadi dan beliau telah dipanggil ke haribaan Ilahi,” tutur Majid tak kuasa menyembunyikan kesedihan.

Selamat jalan Prof Muslimin. Semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin.**