MALILIPOS.COM – Jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang dilaporkan berada di Kabupaten Luwu Timur kini mencapai angka 810 orang.
Hal ini terungkap dari laporan perkembangan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Luwu Timur, Kamis (04/06/2020).
Dalam laporan tersebut diuraikan, dari seluruh OTG ini, 395 orang sementara dalam proses pemantauan dan sisanya 415 orang telah selesai pemantauan.
Kecamatan Nuha dan Towuti mendominasi jumlah OTG di Luwu Timur, masing-masing 193 dan 123 orang.
Selanjutnya berturut-turut adalah Malili (93), Wotu (83), Burau (81), Mangkutana (63), Tomoni (56), Wasuponda (54), Angkona (39), Tomoni Timur (20) dan Kalaena (5).
Orang Tanpa Gejala
Menurut Kementerian Kesehatan RI, OTG merupakan seseorang yang tidak memiliki gejala klinis, tetapi memiliki risiko tertular dari orang terkonfirmasi Covid-19.
Orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi positif Covid-19 dapat masuk dalam kriteria sebagai OTG.
Yang dimaksud kontak erat apabila ia melakukan kontak fisik, berada dalam ruangan, atau berkunjung, dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Syaratnya, kunjungan atau kontak dekat tersebut dilakukan dalam radius 1 meter dengan pasien dalam pengawasan (PDP) atau terkonfirmasi positif.
Pasien yang masuk dalam kriteria OTG diharapkan melakukan karantina diri, sama dengan pasien ODP atau PDP dengan gejala ringan. Karantina diri dilakukan paling kurang selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus positif Covid-19.
Dilansir dari Tirto.id, mereka yang berstatus OTG mesti diambil spesimen (swab) pada hari ke-1 dan ke-14 untuk pemeriksaan RT PCR.
Apabila hasil pemeriksaan pertama menunjukkan hasil negatif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dan physical distancing serta pemeriksaan ulang pada 10 hari berikutnya.
Jika hasil pemeriksaan ulang positif pada tes yang kedua, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut, di laboratorium pemeriksa yang mampu melakukan pemeriksaan RT PCR.
Jika hasil tes pertama kali menunjukkan positif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS dan physical distancing.
Pada kelompok ini, juga akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut di laboratorium pemeriksa yang mampu melakukan pemeriksaan RT PCR.
Bagaimana Penyembuhan OTG?
Koordinator Tim Respons Covid-19 Uuniversitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D mengatakan, gejala Covid-19 mirip dengan flu atau beberapa infeksi virus lainnya.
Penyakit ini, menurutnya, self limiting disease. Artinya, akan sembuh sendiri dengan adanya kekebalan yang ada pada tubuh.
“Akan sembuh dengan munculnya kekebalan dalam tubuh kita,” kata dr. Riris, Kamis (30/4/2020) lalu, dikutip dari Kompas.com.
“Jadi bagi yang gejala ringan atau tanpa gejala perlu menjaga stamina tubuhnya dengan asupan gizi yang baik, istirahat yang cukup, dan pemberian multivitamin,” lanjutnya.
Walau begitu, orang tanpa gejala tetap perlu melakukan isolasi mandiri dan menjaga jarak sosial dengan orang lain.
Testimoni sejumlah pasien sembuh Covid-19 juga menekankan pada pentingnya imunitas tubuh untuk melawan virus corona.
Selain itu, kondisi psikologis yang baik juga penting. Artinya, menghindari stress dan menjaga suasana hati tetap gembira, serta berpikir positif akan sangat membantu proses penyembuhan. *
Reporter: A. Wisesa Editor: Tim Redaksi