Press "Enter" to skip to content

Gerakan Pemuda Sebagai Vaksin Covid-19 di Luwu Timur

Oleh: Nur Hijrah Vidyastuti
(Mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar)

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Essay Lawan Covid-19, kerjasama Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (PP IPMALUTIM) dengan The Sawerigading Institue (TSI) dan MaliliPos.com

Pandemi COVID-19 kini tidak lagi menjadi masalah di ranah medis semata sejak di umumkan pada tanggal 11 Maret 2020, organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) menyatakan wabah penyakit akibat virus corona COVID-19 sebagai pandemi global.

Dalam perkembangannya, wabah penyakit COVID-19 yang pertama kali terjadi di kota wuhan ini telah menyebar hingga ke 210 negara (Worldometers 2020) dengan penyebarannya yang sangat cepat menjadikan virus ini menjadi lebih berbahaya.

Tak terkecuali di Indonesia sendiri, sejumlah daerah di Indonesia pun ikut terjangkit virus covid19 di rilis dari media tribunternate.com pada tanggal 13 juni 2020 total kasus virus corona di Indonesia menjadi 37.420 orang dengan sebaran 34 propinsi di indonesia.

DKI Jakarta merupakan propinsi yang terbanyak terkonfirmasi virus dengan jumlah 8.861 orang, di urutan kedua ditempati propinsi jawa timur dengan jumlah terkonfirmasi 7.597 orang, sedangkan di urutan ke tiga ditempati propinsi Sulawesi selatan dengan jumlah terkonfirmasi sebanyak 2.707 orang.

Sulawesi selatan merupakan provinsi yang ke 3 menempati angka terbanyak yang terkonfirmasi virus corona dengan jumlah 2.707 orang mengakibatkan sulsel menjadi zona merah dalam penanganan kasus virus corona bersamaan dengan itu makassar sebagai pusat ibukota propinsi melakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar ) dengan tujuan mencegah penyebaran virus corona secara massif. Jumlah 2.707 orang yang terkonfirmasi di sulsel tersebar dari 26 kabupaten/kota dan salah satunya adalah kabupaten luwu timur.

Kabupaten luwu timur secara geografis merupakan kabupaten yang berada paling timur di Propinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah di sebelah Utara. Sedangkan di sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tenggara dan Teluk Bone.

Sementara itu, batas sebelah Barat merupakan Kabupaten Luwu Utara. Luwu Timur yang beribukota di Malili, secara administrasi dibagi menjadi 11 kecamatan yaitu Kecamatan Burau, Wotu, Tomoni, Tomoni Timur, Angkona, Malili, Towuti, Nuha, Wasuponda, Mangkutana dan Kaleana serta 99 kelurahan.

Kependudukan luwu timur dari 11 kecamatan memiliki total jumlah penduduk 293.822 dengan jumlah pemuda rata-rata usia 15-19 yaitu 24.850, usia 20-24 yaitu 23.616, usia 25-29 yaitu 26.520 dan usia 30-34 yaitu 25.286 (bps luwu timur tahun 2019), kategori pemuda dalam Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2019 tentang kepemudaan batas usia muda dimulai dari 16-30 tahun.

Melihat dari data jumlah pemuda di kabupaten luwu timur rata-rata usia muda cukup signifikan dalam membantu penyebaran virus covid19.

Kenapa harus pemuda, dilihat dari sejarah bangsa Indonesia bahwa pemuda yang paling berperan dalam perubahan bangsa ini, mulai dari gerakan budi utomo tahun 1908 sampai dengan gerakan reformasi tahun 1997-1998 hingga sekarang dipelopori oleh pemuda, kita juga bisa mengingat kembali perkataan dari bung karno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.“Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, tapi seorang pemuda mampu mengubah dunia”.

Sampai detik ini keyakinan akan Gerakan pemuda mampu menjadi vaksin dalam penyebaran pandemi covid19 khususnya di kabupaten luwu timur.

Kasus terkonfirmasi positif Corona (Covid-19) di Kabupaten Luwu Timur terus bertambah. Hari Senin 8 Juni 2020, ada penambahan sebanyak 86 kasus baru, sehingga total positif Covid-19 mencapai 353 orang, Luwu Timur semakin mantap di posisi kedua sebagai episentrum penyebaran virus Corona di Sulawesi Selatan setelah kota Makassar (malilipos.com).

Penambahan kasus baru ini bukan karena pemerintah tidak bekerja, melihat besarnya anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah yaitu Rp 35 miliar dalam mengantisipasi penyebaran virus covid19 merupakan bukti kesungguhan pemerintah dalam menangani pencegahan penyebaran covid19.

Upaya yang dilakukan pemerintah pun bukan hanya dari segi menganggarkan untuk kesehatan melainkan ekonomi dan perlindungan sosial (tribunlutim.com). Di tengah pandemi covid19 bukan lagi mencari kesalahan untuk menyalahkan satu sama lain karena pandemi bukan hanya urusan pemerintah atau masyarakat melainkan urusan kita bersama.

Kasus pandemi covid19 memaksa masyarakat khususnya pemuda di kabupaten luwu timur untuk mengambil Peran penting melihat tingginya angka yang terkonfirmasi positif yaitu kedua dari kota Makassar belum lagi dampak yang ditimbulkan pandemi covid19 terjadi di beberapa sektor antara lain sektor kesehatan, sektor sosial, sektor ekonomi sehingga memaksa pemuda untuk berperan dalam 3 sektor tersebut.

Langkah-langkah yang diambil pemuda dalam menangani 4 sektor yaitu :

Peran pemuda sehat dalam sektor kesehatan

Terjun ke masyarakat melakukan sosialiasi dengan memberikan pemahaman tentang cara penyebaran virus covid19 dan memberikan pemahaman selalu mengutamakan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus covid19 contoh selalu mencuci tangan dengan sabun, mengggunakan masker, jaga jarak dan menggunakan hand sanitizer.

Selain dari memberikan pemahaman juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat membantu pengadaan APD untuk tenaga kesehatan. Ini dilakukan agar masyarakat bisa memahami bagaimana virus itu menyebar dan cara mencegahnya.

Membangun kesadaran diri untuk tidak kontak lansung kepada masyarakat apabila dari zona merah, salah satu penyebaran virus di kabupaten luwu timur dikarenakan adanya masyarakat yang datang dari zona merah.

Peran pemuda sosial dalam sektor sosial

Pembatasan sosial berskala kecil merupakan langkah yang tepat untuk memutus penyebaran covid19 dengan menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak berkumpul adalah bentuk kepedulian untuk mencegah penyebaran covid19, mendirikan posko untuk pendataan warga keluar masuk wilayah untuk mengantisipasi ada warga yang berasal dari zona merah. contoh dengan membuat portal dll.

Peran pemuda pada sektor ekonomi

Di luwu timur sendiri ada beberapa sumber perekonomian diantaranya yaitu pertambangan, perkebunan dan tanaman pangan.

Pada sektor ekonomi covid19 sangat besar memberi dampak terhadap sumber perekonomian. Semenjak dikeluarkannya kebijakan work from home (wfh) semua kegiatan diluar rumah beralih fungsi menjadi kegiatan yang dilakukan dirumah.

Perubahan ini memaksa pemuda untuk memberikan solusi utamanya pada sector tanaman pangan dan perkebunan, kita ketahui bersama mayoritas pendapatan masyarakat luwu timur bergantung pada dua sector itu.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda khususnya pada tanaman pangan yaitu mengadakan pembuatan tanaman hidroponik di rumah-rumah dengan bekerja sama pada pemerintah khususnya dinas pertanian dikarenakan bukan hanya langkah berupa mitigasi pada kebijakan fiskal saja yang bisa diambil oleh pemreintah seperti bantuan non tunai, bantauan lansung tunai.

Di tengah pandemi seperti ini permintaan akan kebutuhan pangan yaitu sayur sangat meningkat untuk menjaga stabilitas kesehatan dengan mengkonsumsi sayur dan buah.

Pada usaha pertambangan pemuda berperan untuk bekerjasama kepada pelaku usaha untuk memberikan pemahaman akan protokol kesehatan dalam bekerja.

Berangkat dari ketidaktahuan kapan pandemi covid19 ini berkahir membuat kita sebagai manusia hanya bisa melakukan pencegahan penyebaran, dengan harapan bersama-sama kita bisa menekan angka yang terkonfirmasi postif covid19 di kabupaten luwu timur tercinta ini.

Gagasan dan gerakan pemuda sangatlah dibutuhkan sebagai vaksin dalam mencegah penyebaran covid19. Semoga musibah wabah ini bisa berakhir secepatnya dan dunia kembali pulih sedia kala.